Laboratorium Virologi di Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) berfokus pada pengujian dan diagnosis penyakit hewan yang disebabkan oleh virus. Laboratorium ini dilengkapi dengan fasilitas dan teknologi terkini untuk memastikan hasil yang cepat, tepat, dan akurat.
Laboratorium Virologi BBVet Maros menawarkan berbagai layanan pengujian untuk mendeteksi berbagai penyakit virus pada hewan. Beberapa penyakit yang diuji di laboratorium ini antara lain Avian Influenza, Newcastle Disease, dan Rabies.
Penyakit Hewan yang Diuji
- Avian Influenza
Avian Influenza, atau flu burung, adalah penyakit viral yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian massal pada unggas. Laboratorium Virologi BBVet Maros menggunakan metode Haemagglutination dan Haemagglutination Inhibition untuk mendeteksi keberadaan virus Avian Influenza. - Newcastle Disease
Newcastle Disease adalah penyakit viral yang sangat menular pada unggas yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Untuk mendeteksi penyakit ini, laboratorium menggunakan metode Haemagglutination dan Haemagglutination Inhibition, serta inokulasi pada Telur Ayam Berembrio (TAB). - Rabies
Rabies adalah penyakit viral yang fatal dan dapat menular dari hewan ke manusia. Untuk mendeteksi rabies, laboratorium menggunakan beberapa metode pengujian, termasuk ELISA Antibodi, Fluorescent Antibody Test (FAT), Pewarnaan Sellers, dan metode biologis.
Metode Pengujian
Laboratorium Virologi BBVet Maros menggunakan berbagai metode pengujian untuk memastikan deteksi yang akurat dan andal:
- Haemagglutination – Haemagglutination Inhibition (HI)
Metode ini digunakan untuk mendeteksi virus Avian Influenza dan Newcastle Disease. Haemagglutination mengukur kemampuan virus untuk mengaglutinasi sel darah merah, sedangkan Haemagglutination Inhibition mengukur kemampuan serum untuk menghambat aglutinasi ini, menunjukkan adanya antibodi spesifik terhadap virus. - Inokulasi TAB (Telur Ayam Berembrio)
Metode ini melibatkan inokulasi virus ke dalam telur ayam berembrio untuk mendeteksi dan mengisolasi virus, khususnya untuk Newcastle Disease. - ELISA Antibodi
ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap virus rabies dalam serum hewan. Metode ini cepat dan sensitif, memungkinkan deteksi dini infeksi rabies. - FAT (Fluorescent Antibody Test)
FAT digunakan untuk mendeteksi antigen virus rabies langsung dari jaringan otak hewan yang diduga terinfeksi. Metode ini menggunakan antibodi berlabel fluoresen yang akan mengikat antigen virus, memungkinkan deteksi visual di bawah mikroskop fluoresen. - Pewarnaan Sellers
Pewarnaan Sellers adalah teknik pewarnaan histologis yang digunakan untuk mendeteksi inklusi eosinofilik dalam neuron yang terinfeksi virus rabies, membantu dalam diagnosis histopatologis. - Metode Biologis
Metode ini melibatkan inokulasi bahan yang diduga mengandung virus ke hewan percobaan untuk mengamati gejala klinis dan memastikan keberadaan virus rabies.
Daftar Uji
Nama Uji | Target Uji | Metode Uji | Tarif Uji | Status Akreditasi |
---|---|---|---|---|
African Swine Fever (ASF) ELISA Ab | African Swine Fever (ASF) | ELISA antibodi | 80000 | belum terakreditasi |
African Swine Fever (ASF) ELISA Ag | African Swine Fever (ASF) | ELISA antigen | 100000 | belum terakreditasi |
AI H5 (2.1.3) HA-HI | AI subtipe H5 clade 2.1.3 | Haemagglutination – Haemagglutination Inhibition (HA-HI) Test | 7500 | belum terakreditasi |
AI H5 (2.1.3) Isolasi | AI subtipe H5 clade 2.1.3 | Inokulasi TAB | 150000 | belum terakreditasi |
AI H5 (2.3.2) HA-HI | AI subtipe H5 clade 2.3.2 | Haemagglutination – Haemagglutination Inhibition (HA-HI) Test | 7500 | belum terakreditasi |
AI H5 (2.3.2) Isolasi | AI subtipe H5 clade 2.3.2 | Inokulasi TAB | 150000 | belum terakreditasi |
AI H9 HA-HI | H9 | Haemagglutination – Haemagglutination Inhibition (HA-HI) Test | 7500 | belum terakreditasi |
AI H9 Isolasi | H9 | Inokulasi TAB | 150000 | belum terakreditasi |
Classical Swine Fever (CSF) ELISA Ab | Classical Swine Fever (CSF) | ELISA antibodi | 80000 | terakreditasi |
Classical Swine Fever (CSF) ELISA Ag | Classical Swine Fever (CSF) | ELISA antigen | 100000 | belum terakreditasi |
Lumpy Skin Disease (LSD) Elisa Ab | Lumpy Skin Disease (LSD) | ELISA antibodi | 80000 | belum terakreditasi |
Newcastle Disease (ND) HA-HI | Newcastle Disease Virus (NDV) | Haemagglutination – Haemagglutination Inhibition (HA-HI) Test | 7500 | terakreditasi |
Newcastle Disease (ND) Isolasi | Newcastle Disease Virus (NDV) | Inokulasi TAB | 150000 | belum terakreditasi |
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) NSP ELISA Ab | PMK | ELISA antibodi | 80000 | belum terakreditasi |
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) SP Serotipe A ELISA Ab | PMK SP Serotipe A | ELISA antibodi | 80000 | belum terakreditasi |
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) SP Serotipe O ELISA Ab | PMK SP Serotipe O | ELISA antibodi | 80000 | belum terakreditasi |
Porcine Respiratory and Reproductive Syndrome (PRRS) ELISA Ab | Porcine reproductive and respiratory syndrome (PRRS) | ELISA antibodi | 80000 | belum terakreditasi |
Rabies ELISA Ab | Rabies | ELISA antibodi | 80000 | terakreditasi |
Rabies FAT | Rabies | FAT (Fluorescent Antibody Test) | 140000 | terakreditasi |
Rabies Pewarnaan Seller’s | Rabies | Uji Pewarnaan Seller’s (Seller’s Staining Test/SST) | 32000 | terakreditasi |
Rabies Uji Biologis | Rabies | Biologis | 50000 | belum terakreditasi |
Tim Ahli
Laboratorium Virologi BBVet Maros didukung oleh tim ahli yang berpengalaman dalam bidang virologi veteriner. Tim kami terdiri dari medik veteriner dan paramedik veteriner yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tinggi dalam melakukan pengujian virologi.
Komitmen terhadap Kualitas
Laboratorium Virologi BBVet Maros berkomitmen untuk memberikan layanan pengujian yang berkualitas tinggi. Kami memastikan setiap pengujian dilakukan sesuai dengan SOP yang ketat dan menggunakan peralatan yang terkalibrasi dengan baik.