Gowa, Sulawesi Selatan – Menindaklanjuti laporan dugaan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang masuk melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (Isikhnas), Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) bersama dengan Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa segera menerjunkan tim gabungan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi di lapangan.
Dalam rangka mencegah penyebaran lebih lanjut, tim gabungan langsung melakukan serangkaian tindakan medis dan pemeriksaan klinis terhadap ternak yang terduga terjangkit PMK. Sampel dari ternak yang sakit segera diambil untuk dibawa ke laboratorium BBVet Maros guna dilakukan uji diagnostik lebih lanjut.
Selain itu, tim juga melakukan pengambilan data yang komprehensif melalui pengamatan langsung di lapangan serta wawancara dengan peternak dan petugas Dinas Peternakan. Selama penyelidikan, tim memberikan edukasi kepada peternak tentang pentingnya mengisolasi ternak yang sakit, serta langkah-langkah perawatan dan pencegahan yang bisa dilakukan secara mandiri untuk menghindari penularan kepada ternak lainnya.
Untuk mencegah penyebaran penyakit ke wilayah lain, tim gabungan memperketat pengawasan terhadap lalu lintas ternak di perimeter area terdampak. Langkah ini diambil sebagai upaya preventif untuk menahan penyebaran PMK dan memastikan kesehatan hewan ternak tetap terjaga.
Penyelidikan ini merupakan bagian dari komitmen BBVet Maros dan Dinas Peternakan Gowa dalam menjaga kesehatan hewan ternak di wilayah Sulawesi Selatan, serta mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian penyakit hewan.