Pangkajene dan Kepulauan & Bantaeng, 7 April 2025 — Hari ini, Panen Raya Padi Serentak digelar di 14 provinsi di Indonesia sebagai bentuk komitmen bersama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para petani. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dari Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, dan diikuti secara daring oleh seluruh peserta di berbagai daerah.
Dalam laporannya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa keberhasilan panen tahun ini merupakan buah dari kebijakan pro-petani yang diinstruksikan langsung oleh Presiden Prabowo. Beberapa langkah strategis yang disebutkan antara lain adalah penetapan harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram serta penyederhanaan proses distribusi pupuk. Jika sebelumnya distribusi pupuk harus melalui persetujuan 12 menteri, 38 gubernur, dan 500 bupati/wali kota, kini proses tersebut dapat langsung dilakukan dari Menteri Pertanian ke pabrik pupuk dan selanjutnya ke Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani).

Menteri Pertanian juga melaporkan peningkatan tajam dalam serapan beras oleh Perum Bulog. Hingga awal April 2025, Bulog telah menyerap 2,4 juta ton gabah dan diperkirakan akan menembus angka 3 juta ton di akhir bulan. Ini merupakan capaian tertinggi dalam satu dekade terakhir.
“Ini betul-betul kabar cerah bagi petani, secerah kebijakan Bapak Presiden selama 169 hari terakhir. Ini luar biasa bagi petani Indonesia,” ungkap Amran.
Presiden Prabowo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menjaga stabilitas nasional, khususnya selama bulan Ramadan dan Idulfitri. Beliau juga menegaskan kembali peran strategis petani sebagai fondasi ketahanan negara.
“Para petani adalah produsen pangan. Tanpa pangan, tidak ada negara. Saya sudah berkali-kali menyampaikan ini—bertahun-tahun. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” tegas Presiden Prabowo.
Dukungan BBVet Maros dalam Panen Raya di Sulawesi Selatan
Sebagai bagian dari dukungan terhadap program swasembada pangan nasional, Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros ditugaskan oleh Menteri Pertanian sebagai penanggung jawab program di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan serta Kabupaten Bantaeng.
Dalam kegiatan Panen Raya Padi, Kepala BBVet Maros, drh. H. Agustia, menghadiri kegiatan panen raya di Kabupaten Bantaeng bersama Bupati dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat. Sementara itu, Ketua Kelompok Pelayanan Veteriner, drh. Muflihanah, mewakili BBVet Maros dalam panen raya di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Hasil panen dari kedua kabupaten tersebut menunjukkan hasil yang memuaskan, dan para petani telah siap memasuki musim tanam kedua, menunjukkan optimisme dan semangat produksi berkelanjutan.

Sulawesi Selatan Catat Lonjakan Produksi
Dalam kesempatan berbicara langsung dengan Presiden Prabowo, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan apresiasi atas kebijakan yang berpihak pada petani. Ia menyebut penetapan harga gabah sebesar Rp6.500 per kilogram sebagai bentuk nyata keberpihakan pemerintah pusat terhadap kesejahteraan petani.
“Mewakili seluruh petani di Sulawesi Selatan, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden atas penetapan harga gabah ini. Untuk pertama kalinya di Indonesia, harga gabah dipatok sebesar Rp6.500 per kilogram,” ucap Gubernur Andi Sudirman.
Ia juga melaporkan bahwa penyerapan padi di Sulawesi Selatan meningkat secara signifikan. Jika pada tahun 2024 serapan hanya mencapai 193 ton, maka pada triwulan pertama tahun 2025 telah tercapai 193.000 ton—peningkatan hingga 1.000 kali lipat. Target produksi untuk tahun ini ditetapkan sebesar 5,5 juta ton.
Lebih lanjut, Gubernur mengusulkan agar program Optimalisasi Lahan (Oplah) dari Kementerian Pertanian terus digencarkan. Dengan anggaran yang efisien, program ini mampu membuka ribuan hektare lahan baru.
“Provinsi Sulawesi Selatan telah menganggarkan Rp100 miliar untuk tahun 2025 dengan target membuka lahan pertanian baru seluas 11.000 hektare,” ungkapnya.

Simbol Komitmen Hulu-Hilir
Kegiatan Panen Raya Padi Serentak ini diakhiri dengan simbolisasi pembelian gabah petani oleh Perum Bulog. Hal ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mendampingi petani dari hulu ke hilir—mulai dari proses produksi hingga pemasaran hasil panen—demi mewujudkan Indonesia yang mandiri dan berdaulat dalam bidang pangan.

Terima Kasih Petani Indonesia
Pemerintah menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh petani Indonesia. Kerja keras, ketekunan, dan semangat mereka menjadi fondasi utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Panen raya ini adalah bukti nyata bahwa bangsa ini dapat berdiri kokoh karena para petani yang terus berjuang di tengah berbagai tantangan.