Gorontalo, 27 November 2024Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali terdeteksi, kali ini di Provinsi Gorontalo. Laporan kejadian ini, yang berasal dari Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS), langsung direspons oleh Kementerian Pertanian melalui Unit Pelaksana Teknis Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kesehatan hewan ternak dan melindungi peternak dari potensi kerugian akibat penyakit hewan.

Sebagai bagian dari langkah cepat, BBVet Maros segera mengirimkan tim ke lokasi untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Penyelidikan ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber wabah, pola penyebaran, serta dampak yang ditimbulkan, sekaligus memberikan rekomendasi strategi penanganan yang efektif.

Langkah Strategis di Lapangan

Tim BBVet Maros, bekerja sama dengan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, melakukan pemeriksaan klinis pada hewan-hewan yang dilaporkan terinfeksi. Tim juga mengumpulkan sampel dari hewan-hewan tersebut untuk diuji lebih lanjut di laboratorium BBVet Maros.

Di lapangan, tim tidak hanya fokus pada pengumpulan data tetapi juga membangun komunikasi dengan peternak setempat. Diskusi ini bertujuan menggali informasi kondisi lapangan sekaligus memberikan edukasi dan panduan praktis tentang langkah penanganan darurat serta pencegahan mandiri.

Kolaborasi dan Pengawasan Lintas Sektor

BBVet Maros juga memperkuat koordinasi dengan Pejabat Otoritas Veteriner (POV) Provinsi Gorontalo serta Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Provinsi Gorontalo. Salah satu langkah penting yang diambil adalah pengetatan pengawasan lalu lintas ternak untuk mencegah penyebaran PMK ke wilayah lain yang masih bebas penyakit.

Komitmen ini sejalan dengan arahan Kementerian Pertanian untuk tidak hanya menangani kasus yang sudah terjadi, tetapi juga secara aktif memantau potensi penyebaran penyakit hewan di berbagai wilayah. Dengan demikian, langkah pencegahan dapat dilakukan lebih awal, melindungi peternak dari kerugian yang lebih besar, dan memastikan keberlanjutan subsektor peternakan.

Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan Hewan

Untuk mendukung percepatan penanganan dan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Gorontalo, Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo secara proaktif menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi tenaga kesehatan hewan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari kalangan medik veteriner, termasuk Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros. Langkah ini merupakan bukti nyata komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo dalam merespons kasus PMK yang terjadi. Diharapkan, melalui upaya ini, petugas kesehatan hewan dapat bertindak lebih sigap dan profesional, sehingga potensi kerugian peternak dapat diminimalkan secara signifikan.

Harapan dan Komitmen Kementerian Pertanian

Melalui kegiatan ini, BBVet Maros berharap dapat menghasilkan rekomendasi strategis untuk pengendalian, penanganan, dan pencegahan penyakit PMK di Provinsi Gorontalo. Kementerian Pertanian menegaskan komitmennya untuk selalu hadir bersama peternak dalam menghadapi tantangan kesehatan hewan. Dengan dukungan masyarakat dan kerja sama yang solid, Indonesia optimistis mampu menjaga kesehatan ternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak.