Jakarta, 3 Desember 2024 — Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam mendukung swasembada susu nasional melalui langkah nyata. Hari ini, sebanyak 50 ekor sapi perah bunting jenis Frisian Holstein asal Australia tiba di Indonesia, menandai babak baru investasi strategis di subsektor peternakan.

Kedatangan sapi perah bunting ini merupakan bagian dari program yang digagas oleh Kementerian Pertanian untuk memenuhi kebutuhan susu nasional dan mendukung program Makan Bergizi Gratis dan Minum Susu. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut langkah ini adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan populasi sapi perah sekaligus mendorong keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan peternakan nasional.

Target Tambahan 1 Juta Sapi Perah

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, menjelaskan bahwa ini adalah tahap awal dari rencana menambah 1 juta ekor sapi perah dalam lima tahun mendatang.
“Kami mengapresiasi langkah PT. Juang Jaya Abdi Alam yang telah memulai investasi strategis ini. Harapan kami, langkah ini menjadi contoh bagi investor lain untuk turut berkontribusi dalam pembangunan subsektor peternakan,” ujar Agung saat menyaksikan langsung kedatangan sapi-sapi tersebut di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Sapi-sapi yang telah bunting dengan usia kehamilan 3 hingga 7 bulan ini akan ditempatkan di Lampung untuk mendukung kebutuhan susu lokal. Diproyeksikan, sapi-sapi ini akan mulai memproduksi susu pada pertengahan tahun depan, selain menghasilkan pedet (anak sapi) untuk regenerasi populasi.

Kedatangan Bibit Domba dan Kambing Perah

Selain sapi perah bunting, turut didatangkan 600 ekor bibit domba dan kambing perah, yang terdiri dari 400 domba Droper dan 200 kambing Saanen. Bibit ternak ini merupakan bagian dari investasi yang dilakukan PT. Samana Agri Yasa dan akan ditempatkan di instalasi karantina Cilacap, Jawa Tengah, sebelum didistribusikan ke lokasi pengembangan.

Langkah Konkret untuk Ketahanan Pangan

Kehadiran sapi perah bunting serta bibit domba dan kambing perah ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mempercepat investasi di bidang peternakan. Langkah ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

Dengan dukungan berbagai pihak, pemerintah optimis mampu memenuhi kebutuhan protein hewani nasional dan mendukung kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan pangan bergizi.

Mari bersama mendukung program peternakan nasional untuk menciptakan Indonesia yang sehat dan berdaya saing tinggi!