Toraja Utara, 27 Januari 2025 – Pemerintah terus memperkuat upaya pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk memastikan kesehatan dan produktivitas ternak di Indonesia. Salah satu langkah konkret dilakukan melalui kunjungan kerja Kepala Balai Besar Veteriner Maros, drh. H. Agustia M. P, ke Pasar Hewan Bolu, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Dalam kunjungan ini, Kepala BBVet Maros diterima langsung oleh Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong. Pertemuan tersebut menjadi ajang untuk memaparkan situasi terkini terkait PMK serta menyampaikan rekomendasi langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah guna melindungi ternak di wilayah tersebut.

Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pedagang dan masyarakat mengenai pentingnya langkah pencegahan PMK. Didampingi dokter hewan dari Dinas Pertanian Toraja Utara, drh. Rostiani Silta, tim BBVet Maros mengadakan sosialisasi langsung kepada pedagang dan pembeli di pasar hewan terbesar di Toraja Utara tersebut.

“PMK 100% bisa diatasi. Dengan langkah yang tepat seperti membersihkan kandang secara rutin, mendaftarkan ternak untuk divaksinasi, serta memisahkan ternak yang menunjukkan gejala selama 14 hari, kita dapat mengendalikan penyebaran PMK secara efektif,” jelas drh. Agustia.

Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara dinas peternakan, pedagang, dan masyarakat untuk menciptakan dampak yang signifikan.

“Upaya ini tidak mungkin berjalan maksimal jika hanya mengandalkan SDM dari pemerintah. Dengan adanya dukungan aktif dari masyarakat dan pedagang, kita dapat menekan angka PMK dan melindungi ternak secara berkelanjutan,” tambahnya.

Kesiapan Pemerintah dalam Program Pengendalian PMK

Dalam rangka mendukung pengendalian PMK, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah mengalokasikan 201.500 dosis vaksin khusus untuk Provinsi Sulawesi Selatan. Vaksin ini akan didistribusikan ke 24 kabupaten/kota di wilayah Sulawesi Selatan, termasuk Toraja Utara, untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunal pada ternak.

Selain itu, pemerintah juga menyediakan layanan Hotline Crisis Center Pelaporan Penyakit Hewan yang dapat diakses oleh masyarakat melalui Nomor WhatsApp 0811-1182-7889 untuk mendapatkan informasi, melaporkan kasus, atau berkonsultasi terkait PMK. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat dan responsif dalam penanganan penyakit ternak.

Langkah Progresif di Toraja Utara

Dinas Pertanian Toraja Utara menyampaikan bahwa dengan adanya dukungan vaksinasi dan edukasi langsung kepada masyarakat, langkah-langkah pengendalian PMK di daerah tersebut dapat lebih terarah dan efektif. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus PMK di Toraja Utara sempat fluktuatif. Namun, dengan program vaksinasi masif yang dilaksanakan tahun ini, pemerintah optimis angka kasus dapat ditekan secara signifikan.

Sosialisasi yang dilakukan di Pasar Hewan Bolu menjadi salah satu langkah penting untuk memastikan bahwa masyarakat memahami peran mereka dalam pencegahan PMK. Diharapkan, pedagang dan peternak dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga kesehatan hewan ternak di Sulawesi Selatan.

Selain melakukan sosialisasi kepada pedagang dan pembeli kerbau, BBVet Maros juga menyerahkan bantuan berupa obat hewan dan vitamin kepada Dinas Pertanian Kabupaten Toraja Utara. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung upaya penanganan PMK, khususnya dalam meningkatkan kesehatan dan imunitas ternak.

Komitmen Bersama untuk Peternakan yang Sehat

Melalui kerja sama yang solid antara pemerintah, BBVet Maros, dan masyarakat, program pengendalian PMK dapat berjalan lebih efektif. Kepala BBVet Maros menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendampingi dan memberikan pelayanan terbaik di wilayah kerjanya, yang mencakup 8 provinsi, termasuk Sulawesi Selatan.

Mari bersama kita wujudkan peternakan yang sehat dan produktif, demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan sektor peternakan Indonesia.