Maros, 17 Januari 2025 – Dalam upaya mempercepat pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kementerian Pertanian menggelar Kick Off Vaksinasi PMK Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini berlangsung di Kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, dan dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr. drh. Agung Suganda, M.Si..
Hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat penting, termasuk Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Maros, serta Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros.
Simbolis Vaksinasi Ternak Warga
Sebagai bagian dari kegiatan, dilakukan vaksinasi PMK secara simbolis terhadap 30 ternak milik warga Kelurahan Leang-Leang. Pelaksanaan simbolis ini menggandeng Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros sebagai langkah awal dalam mendukung program vaksinasi masif di wilayah tersebut. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi dalam menjaga kesehatan ternak.
Apresiasi dan Komitmen Pengendalian PMK
Dalam sambutannya, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Maros, H. A. Asis, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan pemerintah pusat melalui penyediaan vaksin PMK. Ia juga menegaskan bahwa masyarakat Kabupaten Maros tidak perlu panik menghadapi PMK. “Sebagian besar masyarakat Maros telah teredukasi bahwa PMK adalah penyakit yang bisa diatasi,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan, drh. Nurlina Saking, menyampaikan apresiasinya atas distribusi vaksin PMK yang diberikan kepada wilayah Sulawesi Selatan. “Kami telah menerima bantuan vaksin ini untuk didistribusikan ke 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Selain itu, kami telah menggelar rapat koordinasi dengan seluruh kabupaten/kota untuk berkomitmen mengendalikan PMK dan menggencarkan vaksinasi di lapangan,” jelas drh. Nurlina.
Dorongan untuk Memperkuat Vaksinasi PMK
Dalam pidatonya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr. drh. Agung Suganda, memberikan penjelasan mengenai karakteristik PMK. Ia menegaskan bahwa PMK tidak menular ke manusia dan tingkat kematian ternak yang terinfeksi tergolong sangat rendah (kurang dari 2%).
“Untuk Kabupaten Maros, kita patut bersyukur karena telah mempertahankan status Maros Zero Case PMK. Mari kita bersama-sama memanfaatkan bantuan vaksin yang ada untuk memastikan seluruh ternak sehat mendapatkan vaksinasi. Dengan begitu, kita dapat menciptakan kekebalan komunal,” tegasnya.
Drh. Agung juga mendorong langkah-langkah vaksinasi secara masif dan berkelanjutan. “Mari kita ubah status wilayah dari merah menjadi kuning, dari kuning menjadi hijau. Jalankan program ini secara konsisten sehingga ke depan kita bisa mengajukan status wilayah bebas PMK tanpa vaksinasi,” tambahnya.
Alokasi Vaksin untuk Sulawesi Selatan
Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 4 juta dosis vaksin PMK secara nasional. Dari jumlah tersebut, Sulawesi Selatan mendapatkan target vaksinasi sebanyak 201.500 dosis, dan hingga saat ini, 20.100 dosis telah terdistribusi.
“Ini adalah kesempatan kita untuk membangun kekebalan komunal. Manfaatkan vaksin ini secara maksimal untuk melindungi ternak dan memastikan produktivitas peternakan tetap terjaga,” pungkas Dirjen Agung.
Harapan dan Dukungan untuk Peternakan yang Lebih Sehat
Kick off vaksinasi PMK ini tidak hanya menjadi langkah penting dalam pengendalian PMK, tetapi juga mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat peternak dalam menjaga kesehatan hewan ternak. Dengan program vaksinasi yang berkelanjutan, diharapkan Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, terus menjadi wilayah yang tangguh dalam menghadapi ancaman PMK dan mendukung keberlanjutan sektor peternakan nasional.