Luwu Utara — Kementerian Pertanian menegaskan komitmennya untuk mempercepat swasembada daging dan susu nasional melalui pengembangan wilayah potensial peternakan di luar Pulau Jawa. Salah satu lokasi strategis yang tengah disiapkan adalah kawasan Savana Seko di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

“Bapak Menteri Pertanian menugaskan kami secara langsung untuk memastikan bahwa Savana Seko dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sapi perah dan sapi pedaging,” kata Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Nasrullah, saat melakukan kunjungan lapangan ke lokasi tersebut pada Selasa (8/7/2025).

Savana Seko memiliki luas lebih dari 39.000 hektare dengan ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut. Kawasan ini terletak di titik strategis yang menghubungkan wilayah Sulawesi Barat (Mamuju), Sulawesi Selatan (Luwu Utara), dan Sulawesi Tengah (Sigi), menjadikannya lokasi ideal untuk pengembangan peternakan skala besar.

Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, menyatakan komitmen penuh pemerintah daerah dalam mendukung rencana investasi tersebut.

“Kami fokus menjadikan Savana Seko sebagai sentra peternakan sapi nasional untuk memperkuat ketahanan pangan. Dengan dukungan semua pihak, daerah ini bisa menjadi kekuatan baru peternakan di Indonesia Timur,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa upaya percepatan pembangunan infrastruktur di Savana Seko telah mendapat dukungan dari Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

“Kami optimistis pengembangan peternakan di wilayah ini bisa dilakukan lebih cepat jika terintegrasi dengan rencana tata ruang dan konektivitas nasional,” imbuhnya.

Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, Makmun, menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong investasi bidang peternakan dan kesehatan hewan khususnya peternakan sapi. Pengembangan peternakan sapi pedaging dan sapi perah baik melalui PMA maupun melalui PMDN sangat kita harapkan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional terutama menurunkan angka impor dan menyuplai kebutuhan makan bergizi gratis (MBG).

“Hingga saat ini, kita sudah memasukkan 25.000 ekor sapi, terdiri atas 11.000 sapi perah dan 14.000 sapi pedaging. Arahan Bapak Menteri adalah agar distribusi populasi ini menyebar ke Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Dengan lahan potensial seperti Seko, Sulawesi diharapkan bisa lebih dulu berlari,” ujarnya.

Kementerian Pertanian berharap pengembangan Savana Seko dapat menjadi model kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta dalam membangun ekosistem peternakan berkelanjutan.