Polewali Mandar — Kementerian Pertanian melalui Direktorat Kesehatan Hewan bergerak cepat menindaklanjuti laporan kematian seekor sapi bantuan Presiden di Dusun Kemiri, Desa Kebun Sari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Laporan kematian sapi diterima pada Rabu, 15 Mei 2025. Sebagai respons cepat, Kementerian Pertanian menurunkan tim teknis ke lokasi untuk memastikan penyebab kematian serta mencegah terulangnya kasus serupa.

Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros sebagai laboratorium veteriner yang membawahi wilayah Sulawesi Barat, langsung mengirimkan tim ke lokasi untuk melakukan investigasi lapangan. Kegiatan ini dilakukan bersama UPTD Kesehatan Hewan Kabupaten Polewali Mandar, Pejabat Otoritas Veteriner, dan Dinas Peternakan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Barat.

Proses investigasi meliputi pengambilan sampel untuk pengujian laboratorium guna memastikan penyebab kematian hewan. Berdasarkan indikasi awal, tidak ditemukan tanda-tanda klinis maupun patologis yang mengarah pada penyakit menular ke manusia (zoonosis).

Direktur Kesehatan Hewan, drh. Imron Suandy, menegaskan bahwa proses investigasi dilakukan secara cepat, akurat, dan transparan. “Ini adalah bentuk keseriusan pemerintah dalam menjaga kesehatan ternak rakyat dan keberlangsungan program Bantuan Masyarakat (Banmas),” ujarnya.

Hasil pengujian laboratorium BBVet Maros akan menjadi dasar ilmiah dalam menentukan penyebab kematian sapi, serta menjadi rujukan dalam memperkuat sistem pencegahan penyakit ternak di masa mendatang.

Selain langkah investigatif, pemerintah juga menekankan pentingnya penguatan manajemen pemeliharaan ternak di tingkat peternak, yang mencakup:

  • Kebersihan kandang
  • Penyediaan pakan bermutu
  • Perlindungan kandang dari gangguan hewan liar
  • Vaksinasi dan pemberian suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak

Pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten terus memperkuat sinergi untuk memastikan program bantuan ternak berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat penerima. Investigasi ini juga merupakan bagian dari upaya nasional dalam menjamin kesehatan hewan bantuan dan keberlanjutan program peningkatan populasi ternak di Indonesia.