Jakarta, 7 Juni 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Raya Iduladha 1446 H, Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan penyembelihan hewan kurban di lingkungan internal kantor pusat. Kegiatan ini dipusatkan di Masjid Nurul Iman, Kantor Pusat Kementan, Jakarta, dan dilaksanakan pada Sabtu (7/6/2025).
Sebanyak sembilan ekor sapi dan sembilan ekor kambing disembelih dalam kegiatan tersebut, termasuk satu ekor sapi kurban dari Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP. Proses penyembelihan dipantau secara langsung oleh pejabat dan petugas teknis dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH).
Penuhi Standar ASUH dan Kesejahteraan Hewan
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Drh. Agung Suganda, memastikan bahwa seluruh tahapan penyembelihan dilakukan sesuai dengan prinsip Animal Welfare dan ketentuan teknis pemotongan hewan berdasarkan standar ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).
“Seluruh hewan kurban telah melalui pemeriksaan ante mortem (sebelum disembelih) dan post mortem (setelah disembelih) oleh petugas veteriner kami untuk memastikan kesehatannya serta kelayakan daging yang dihasilkan,” ujar Agung.
Ia juga menambahkan bahwa fasilitas penyembelihan di Masjid Nurul Iman telah memenuhi persyaratan teknis penyembelihan hewan kurban, termasuk kebersihan tempat, penggunaan alat yang higienis, serta manajemen pemotongan yang terorganisir.
Distribusi Daging untuk Pegawai Lapangan Kementan
Daging kurban yang telah diproses didistribusikan pada hari yang sama kepada para penerima manfaat, di antaranya petugas kebersihan, tenaga pengamanan, dan pekerja taman yang berada di lingkungan Kementan. Masing-masing penerima memperoleh sekitar 1,5 kilogram daging segar yang telah dikemas dengan baik dan bersih.
Pengawasan Sanitasi dan Edukasi Masyarakat
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), drh. Nuryani Zainuddin, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan pentingnya pengawasan menyeluruh dalam kegiatan pemotongan hewan kurban. Tidak hanya pada kesehatan hewan, namun juga pada sanitasi lingkungan, kebersihan peralatan, hingga proses distribusi daging.
“Kami mengimbau panitia kurban untuk selalu memperhatikan kebersihan alat pemotongan, menggunakan air bersih, dan menjaga distribusi daging agar tidak terkontaminasi. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit zoonosis dan menjamin keamanan pangan asal hewan,” jelas Nuryani.
Selain pengawasan, Kementan juga terus menggalakkan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya penyembelihan yang sesuai syariat dan higienis. Edukasi ini bertujuan agar masyarakat semakin memahami pentingnya pelaksanaan kurban yang bertanggung jawab.
Kurban sebagai Ibadah, Edukasi, dan Teladan
Menurut Ditjen PKH, kegiatan ini bukan hanya merupakan pelaksanaan ibadah dan bentuk solidaritas sosial, tetapi juga menjadi sarana untuk memberikan contoh nyata kepada masyarakat dalam penyelenggaraan kurban yang profesional dan sesuai syariat.
“Kami ingin menunjukkan praktik terbaik dalam pelaksanaan kurban, mulai dari pemilihan hewan, penyembelihan, hingga distribusi daging. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami sebagai institusi pembina di bidang kesehatan hewan dan keamanan pangan,” pungkas Agung.
Kegiatan kurban di lingkungan Kementan ini sekaligus menjadi bukti komitmen kementerian dalam menjamin kesehatan masyarakat melalui pengawasan produk hewan, memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam pelaksanaan pemotongan hewan, serta memperluas kesadaran publik akan pentingnya pemotongan yang memenuhi kaidah teknis, higienitas, dan kehalalan.