Bone, Sulawesi Selatan — Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus mendukung pengembangan peternakan rakyat, salah satunya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Pada Senin, 14 April 2025, Dirjen PKH Agung Suganda bersama Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, meninjau pengembangan UPTD Peternakan di Desa Lampoko, Kecamatan Barebbo.
“Kegiatan ini mencakup optimalisasi pembibitan ternak serta penguatan sektor kesehatan hewan. Alhamdulillah, kami siap menerima arahan dan memberikan dukungan penuh,”
— ujar Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman.
Kabupaten Bone kini diarahkan menjadi model pembangunan peternakan terpadu di wilayah timur Indonesia. Pemkab Bone juga menjalankan program unggulan bernama Padasa (padi, jagung, dan sapi), yang menggabungkan sektor tanaman pangan dan peternakan. Program ini merupakan adaptasi dari keberhasilan program nasional SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting).
Untuk membantu pembiayaan peternak skala kecil, Bone mengembangkan skema gadai ternak.
“Skema ini memungkinkan peternak memperoleh pinjaman dengan jaminan sapi dan dapat dikembalikan setelah panen. Ini memberi napas tambahan bagi peternak skala kecil,”
— jelas Bupati Asman.
Bone juga menerapkan kebijakan larangan pemotongan betina produktif di rumah potong hewan sebagai langkah menjaga populasi ternak.
“Kami sepakat menjaga indukan produktif sebagai langkah strategis,”
— tambahnya.
Komitmen Bone dalam pembangunan peternakan turut ditunjukkan dengan tetap mempertahankan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai dinas tersendiri.
“Tidak banyak daerah yang masih memiliki Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai dinas yang berdiri sendiri. Kami berkomitmen mempertahankannya agar pembangunan peternakan tetap fokus dan terarah,”
— lanjut Bupati Asman.
Secara nasional, Kementan melalui Ditjen PKH juga mendorong sinergi dengan pemerintah daerah dan mitra swasta. Salah satu contohnya adalah pelaksanaan program CSR untuk mendukung pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam Program Makan Bergizi Gratis. Bone juga menjadi lokasi pengembangan program Ayam Merah Putih.
“Kami telah meninjau lokasi CSR untuk SPPG dan pengembangan Ayam Merah Putih di Kecamatan Bengo, serta lokasi pembibitan ayam di Kecamatan Libureng. Potensi peternak lokal di Bone sangat besar untuk mendukung pengembangan ayam petelur rakyat,”
— ungkap Dirjen PKH, Agung Suganda.
Ia juga menyoroti potensi besar Bone sebagai pusat peternakan rakyat di kawasan timur.
“Ada kecamatan seperti Kahu yang jumlah ternaknya bahkan melebihi jumlah penduduknya. Ini menunjukkan potensi luar biasa yang perlu terus dikawal,”
— tambahnya.
Menurut Kementan, Bone merupakan contoh pengembangan peternakan berbasis ekosistem lokal yang terintegrasi.
“Perlu ditunjuk aktor-aktor utama, baik dari pemerintah maupun mitra usaha, agar pelaksanaan program tetap sejalan dengan harapan,”
— jelas Agung.
Dengan kolaborasi kuat antara pusat dan daerah, Bone diharapkan mampu menjadi lumbung protein hewani nasional sekaligus penopang ketahanan pangan dari kawasan timur Indonesia.
