Bogor, 9 Juni 2025 — Kementerian Pertanian terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan keterbukaan informasi publik, seiring dengan perkembangan era digital yang menuntut instansi pemerintah untuk bersikap lebih responsif, terbuka, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.

Sebagai bagian dari langkah strategis ini, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mendorong seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah koordinasinya untuk menyusun strategi komunikasi yang tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga komunikatif, menarik, dan mudah dicerna oleh publik.

Informasi sebagai Investasi Komunikasi Publik

Direktur Kesehatan Hewan, drh. Imron Suandy, dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di Bogor pada 9 Juni 2025 menegaskan bahwa strategi komunikasi publik harus menjadi bagian integral dari pelaksanaan program. Ia menyampaikan bahwa publikasi bukan sekadar tugas administratif, melainkan merupakan bentuk investasi informasi yang dapat memperkuat citra kelembagaan serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap program-program pemerintah.

“Branding bukan hanya soal tampilan visual, melainkan bagaimana kita menjelaskan kepada publik tentang apa yang telah dan sedang dikerjakan. Namun itu belum cukup. Informasi juga harus mampu menjangkau hingga ke lapisan masyarakat terbawah agar manfaatnya benar-benar dirasakan,” jelasnya.

UPT sebagai Simpul Komunikasi Teknis

Senada dengan hal tersebut, Ketua Kelompok Pemberitaan dan Humas Ditjen PKH, Roy Malindo, menekankan pentingnya peran aktif UPT sebagai simpul informasi yang langsung berinteraksi dengan masyarakat. Menurutnya, justru dari UPT-lah banyak ide kreatif dan konten inspiratif dapat digali, karena UPT berada langsung di garis depan pelaksanaan program teknis dan memiliki kedekatan dengan realitas di lapangan.

“Konten yang berasal dari UPT biasanya lebih kuat dampaknya karena dekat dengan praktik dan membawa cerita nyata dari masyarakat. Maka sangat penting bagi tiap UPT untuk menginisiasi identitas komunikasinya sendiri, misalnya dengan menyusun tagline khas yang mencerminkan peran dan karakter lembaganya,” ungkap Roy.

Arah Komunikasi Publik ke Depan

Ditjen PKH saat ini tengah membangun ekosistem komunikasi yang lebih terstruktur dan terintegrasi dari pusat hingga ke daerah. Sistem pemberitaan dan jaringan komunikasi internal terus diperkuat agar penyebaran informasi menjadi lebih efisien dan berdampak.

Ke depan, strategi komunikasi publik Ditjen PKH akan mengarah pada pendekatan yang lebih visual, partisipatif, serta berbasis kanal digital yang adaptif dengan kebiasaan masyarakat masa kini. Setiap kegiatan, baik di tingkat pusat maupun UPT, diharapkan dapat terdokumentasi dengan baik dan tersebar luas ke publik melalui berbagai media.

Langkah ini sejalan dengan misi besar Kementerian Pertanian untuk menciptakan birokrasi yang terbuka, kolaboratif, dan akuntabel dalam mendukung pembangunan sektor pertanian nasional, termasuk di bidang peternakan dan kesehatan hewan.