Maros, 15 November 2025 — Balai Besar Veteriner (BBV) Maros menerima kunjungan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, dalam rangka meninjau progres pembangunan Gedung Biosecurity Center yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2025. Kunjungan ini turut dihadiri oleh tim teknis SBSN BBV Maros, Pejabat Pembuat Komitmen pembangunan, konsultan pengawas, serta pihak pelaksana konstruksi.
Dalam paparannya, PPK pembangunan gedung, Erdi Purwanto, melaporkan bahwa struktur bangunan telah terselesaikan 100%, pekerjaan arsitektur memasuki tahap penyelesaian akhir (finishing), sementara instalasi Mechanical Electrical Plumbing (MEP) sedang berjalan dan menunggu proses commissioning. Dirinya menyampaikan bahwa seluruh pekerjaan terus didorong untuk memenuhi target waktu yang telah ditetapkan.
Dalam arahannya, Dirjen Agung menekankan bahwa pembangunan fasilitas melalui SBSN merupakan bagian dari target kinerja strategis Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, sehingga penyelesaian tepat waktu dan kualitas pekerjaan harus menjadi prioritas utama. Ia meminta pihak pelaksana menerapkan strategi percepatan yang efektif, termasuk memastikan kecukupan tenaga kerja dan kelancaran suplai material.

“Saya minta proses pembangunan ini dipastikan selesai sesuai jadwal. Terapkan percepatan yang realistis, tambah tenaga kerja jika diperlukan, percepat kedatangan material, dan pastikan semuanya berjalan sesuai standar teknis,” tegas Dirjen Agung.
Ia juga mengingatkan pihak pengawas agar memastikan setiap tahapan pekerjaan memenuhi standar teknis.
“Pengawasan harus dilakukan maksimal. Pastikan kualitas pekerjaan terjaga karena fasilitas ini akan memegang peranan penting dalam peningkatan layanan kesehatan hewan,” tambahnya.
Menanggapi arahan tersebut, Direktur PT Delima Utama selaku pelaksana pembangunan gedung biosecurity center dan teaching center menyampaikan komitmennya untuk mempercepat penyelesaian konstruksi sesuai dengan arahan Dirjen Agung.
Usai sesi pemaparan, rombongan melanjutkan kegiatan dengan melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek untuk melihat progres fisik bangunan serta mengevaluasi kesiapan fasilitas yang tengah dibangun. Peninjauan ini sekaligus menjadi kesempatan mengenal lebih dekat konsep Biosecurity Center yang akan menjadi pusat pengendalian biosekuriti dan layanan diagnostik modern di wilayah kerja BBV Maros.

Pada tahun 2025, BBV Maros memperoleh dukungan pembiayaan SBSN untuk pengembangan berbagai fasilitas strategis, meliputi gedung laboratorium dan biosecurity center, gedung teaching center, kandang hewan coba, kandang observasi dan instalasi hewan percobaan, kandang kambing dan domba, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), serta embung penampungan air. Pembangunan sarana dan prasarana tersebut ditujukan untuk memperkuat kapasitas layanan, mempercepat respons diagnostik, dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan hewan di kawasan Indonesia Timur.
Dengan adanya peningkatan kapasitas infrastruktur ini, BBV Maros optimistis dapat memberikan layanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat menggunakan teknologi modern. Keberadaan Biosecurity Center diharapkan mampu memperkuat sistem kesehatan hewan nasional, mendukung peningkatan produktivitas sektor peternakan, serta menjaga ketahanan pangan dan daya saing produk peternakan Indonesia di pasar domestik maupun internasional.
