Jakarta – Suasana semangat menyelimuti salah satu ruangan di Kantor Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian. Puluhan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang baru diangkat mulai mempersiapkan diri menyongsong tugas pengabdian. Tugas tersebut membentang dari peran strategis di kantor pusat hingga pelayanan langsung kepada peternak di lapangan, termasuk di wilayah perbatasan dan medan yang penuh tantangan.

Kementerian Pertanian menaruh harapan besar kepada para ASN generasi baru ini. Selain memperkuat struktur kelembagaan, mereka juga diharapkan menjadi ujung tombak dalam upaya reformasi birokrasi yang berkelanjutan.

“Saya berharap rekan-rekan CPNS dapat beradaptasi dengan cepat, menjunjung tinggi idealisme, dan bekerja secara optimal sesuai kapasitas masing-masing demi mewujudkan peternakan Indonesia yang lebih maju,” ujar Tri Melasari, Sekretaris Ditjen PKH, saat membuka kegiatan pembinaan CPNS pada Selasa (27/5/2025).

Dalam kegiatan pembinaan tersebut, para CPNS dibekali nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara, seperti integritas, profesionalisme, dan semangat pelayanan publik. Mereka juga diperkenalkan dengan arah kebijakan strategis Kementerian Pertanian dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya berbasis protein hewani. Salah satu program unggulan yang menjadi fokus adalah Program Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN).

“Program P2SDN merupakan langkah nyata pemerintah dalam memenuhi kebutuhan protein hewani nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor. Kami berharap para CPNS baru dapat mengambil peran aktif dalam pelaksanaan program ini, baik di tingkat pusat maupun daerah,” tutur Makmun, Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, yang turut hadir dalam kesempatan tersebut.

Program P2SDN berfokus pada pengembangan sapi perah dan sapi potong melalui investasi di subsektor peternakan, penguatan kemitraan dengan peternak rakyat, serta pengembangan unit-unit pembibitan nasional. Peran aktif para CPNS sangat diharapkan, baik dalam aspek teknis di lapangan maupun dalam perumusan kebijakan yang mendukung program tersebut.

Kementerian Pertanian menyadari bahwa regenerasi ASN merupakan aspek krusial dalam pembangunan sektor peternakan yang kompleks. Oleh karena itu, proses pembinaan ini tidak semata-mata menjadi agenda administratif, tetapi menjadi bagian penting dari kaderisasi. Melalui pembinaan ini, diharapkan muncul generasi ASN yang tidak hanya memahami regulasi, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap dinamika peternakan rakyat serta mampu menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan.