Gimcheon, Korea Selatan – Salah satu pegawai Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, drh. Ina, baru saja menyelesaikan pelatihan intensif tentang diagnostik penyakit pada babi yang diselenggarakan oleh Korean Veterinary Medicine Association (KVMA) bekerja sama dengan Animal and Plant Quarantine Agency (APQA) serta FAO Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases (ECTAD) Regional Asia Pasifik. Pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas diagnostik penyakit seperti African Swine Fever (ASF) dan penyakit lainnya yang mengancam peternakan babi di kawasan Asia.
Pelatihan ini menjadi momen penting bagi para peserta untuk mempelajari standar tinggi yang diterapkan di Korea Selatan, termasuk harmonisasi pengujian dengan melibatkan berbagai laboratorium untuk mendiagnosis secara dini penyakit-penyakit pada babi. APQA, yang telah mendapatkan sertifikasi resmi sebagai collaborating center dari WOAH (World Organisation for Animal Health), memegang tanggung jawab penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan negara-negara di Asia Pasifik.
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan modul yang komprehensif, seperti:
- Swine Pathology
- Diagnosing Swine Viral Diseases
- African Swine Fever (ASF) Diagnosis
- Classical Swine Fever (CSF) Diagnosis
Pelatihan ini diikuti oleh 3 delegasi dari Indonesia, yaitu drh. Ina (BBVet Maros), drh. Harwanto (BVet Banjarbaru), dan drh. Ruben (BVet Medan). Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam meningkatkan kemampuan teknis personal laboratorium untuk menghadapi ancaman penyakit hewan lintas batas.
Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan
Partisipasi BBVet Maros dalam pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas diagnostik laboratorium nasional. Dengan keahlian yang terus diasah, Indonesia akan lebih siap dalam mendeteksi dan menangani penyakit pada babi yang berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi peternakan dan ekonomi nasional.
Komitmen BBVet Maros
Sebagai salah satu pilar kesehatan hewan di Indonesia, BBVet Maros terus mendukung upaya peningkatan kesehatan hewan yang berkelanjutan. Dengan diagnostik yang andal dan tenaga profesional yang terlatih, BBVet Maros siap berkolaborasi untuk mendukung ketahanan pangan dan masa depan peternakan yang lebih baik di Indonesia.
Mari bersama kita jaga kesehatan hewan, demi ketahanan pangan yang kuat untuk bangsa!