Maros, 11 Oktober 2025 — Dalam rangka puncak peringatan World Rabies Day (Hari Rabies Sedunia) Tahun 2025, Balai Besar Veteriner (BBV) Maros turut ambil bagian dalam kegiatan vaksinasi rabies gratis yang digelar serentak di seluruh Indonesia melalui telekonferensi nasional.

Puncak peringatan tahun ini mengusung tema “Act Now: You, Me, Community” (Saatnya Bertindak: Aku, Kamu, dan Komunitas), yang membawa pesan kuat bahwa upaya pengendalian rabies merupakan tanggung jawab bersama, dari individu, komunitas, hingga lembaga pemerintah.

Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap gerakan nasional ini, BBV Maros melaksanakan pelayanan vaksinasi rabies gratis di tiga kabupaten wilayah kerja, yaitu Kabupaten Maros, Gowa, dan Toraja Utara. Kegiatan ini diselenggarakan bersama dengan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di masing-masing kabupaten. Sebanyak 300 dosis vaksin rabies disiapkan dan didistribusikan untuk mendukung kegiatan serentak tersebut.

Antusiasme masyarakat di ketiga lokasi sangat tinggi. Pemilik anjing dan kucing datang sejak pagi untuk memanfaatkan layanan vaksinasi rabies serta pemeriksaan kesehatan hewan yang diberikan secara gratis.

Di Kabupaten Maros, kegiatan dilaksanakan di Kantor Balai Besar Veteriner Maros. Tim teknis medik veteriner dan paramedik veteriner memberikan pelayanan vaksinasi sekaligus edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi rabies dan cara pencegahan gigitan hewan penular rabies.

Di Kabupaten Gowa, kegiatan terpusat di Puskeswan Tamarunang. Selain vaksinasi rabies gratis, tim juga membuka layanan sterilisasi hewan peliharaan tanpa biaya, langkah nyata untuk membantu pengendalian populasi hewan dan meningkatkan kesejahteraan hewan. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga dan komunitas pecinta hewan setempat.

Sementara itu, di Kabupaten Toraja Utara, kegiatan vaksinasi dilaksanakan di Alun-Alun Kota Rantepao dengan menggandeng komunitas Paw Friends, yang berperan aktif mengajak masyarakat membawa hewan peliharaan mereka. Kegiatan di lokasi ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Toraja Utara, Salvius Pasang yang ikut memantau jalannya kegiatan dan menyapa masyarakat peserta vaksinasi.

Kabupaten Toraja Utara menjadi sorotan khusus saat sesi telekonferensi pusat, di mana Bupati Toraja Utara mendapat kesempatan berbicara langsung dengan Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, menyampaikan bahwa kegiatan vaksinasi dan edukasi rabies di Toraja Utara sudah rutin dilakukan. Ia juga memberikan apresiasi kepada BBV Maros atas kontribusinya yang konsisten dalam mendukung pengendalian penyakit hewan di wilayahnya.

“Kami berterima kasih kepada Balai Besar Veteriner Maros yang selalu sigap membantu penanganan kesehatan hewan, bukan hanya rabies tetapi juga penyakit lainnya seperti yang menyerang ternak babi. Kami berharap alokasi vaksin rabies di Toraja Utara dapat ditambah, karena masyarakat kami sangat antusias dan siap turun langsung melakukan vaksinasi bersama petugas,” ujar Frederik.

Kepala Dinas Pertanian Toraja Utara, Lukas P. Datu Barri, turut menegaskan bahwa meskipun kesadaran masyarakat sudah cukup baik, kasus gigitan hewan masih tergolong tinggi. “Kami berharap Toraja Utara dapat memperoleh tambahan alokasi vaksin dan dukungan pengembangan kapasitas laboratorium. Dengan demikian, jika ada kasus gigitan, pemeriksaan bisa dilakukan lebih cepat dan hasilnya dapat segera menyelamatkan nyawa,” ungkapnya.

Kepala BBV Maros, H. Agustia, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen nasional untuk meningkatkan kesadaran dan kekebalan komunal terhadap virus rabies.

“Kami menyiapkan 300 dosis vaksin yang didistribusikan ke tiga titik lokasi. Harapannya, vaksinasi ini mampu memperkuat perlindungan bagi hewan-hewan rentan dan menekan risiko penularan ke manusia. Dengan hewan yang sehat, masyarakat pun akan lebih terlindungi,” ujarnya.

Kegiatan ini tidak hanya bermakna sebagai bentuk pelayanan publik, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara lembaga veteriner, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mencegah penyakit zoonosis. Selaras dengan tema “Act Now: You, Me, Community”, pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa kesuksesan eliminasi rabies bergantung pada keterlibatan bersama, dari warga pemilik hewan, petugas lapangan, hingga pembuat kebijakan nasional.

Dengan terlaksananya vaksinasi di Maros, Gowa, dan Toraja Utara, diharapkan cakupan vaksinasi meningkat, kasus gigitan menurun, dan langkah Indonesia semakin mantap menuju target bebas rabies tahun 2030, sebuah cita-cita besar yang hanya dapat dicapai melalui kolaborasi dan kesadaran bersama.