Kuningan, 17 Agustus 2025 – Indonesia kembali memperluas pasar unggas di Asia Tenggara. PT Super Unggas Jaya (SUJA) resmi melepas ekspor karkas ayam beku ke Timor Leste sebanyak 9,7 ton dengan nilai 18.460 dolar AS. Ini merupakan pengiriman kedua pada tahun 2025, yang sekaligus menegaskan daya saing unggas nasional di pasar regional.
Permintaan Pasar yang Tinggi
Data perdagangan menunjukkan permintaan ayam beku di Timor Leste tetap tinggi, yaitu 6.154 ton pada 2023 dan 5.244 ton pada 2024.
“Indonesia bersaing dengan Brazil dan Malaysia untuk memenuhi pasar ayam beku di Timor Leste. Dengan adanya pengiriman dari SUJA, produk karkas ayam beku Indonesia semakin memperkuat pangsa pasar di sana. Selain itu, jarak yang lebih dekat membuat produk kita lebih cepat sampai dan tetap segar,” jelas Makmun, Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan Kementan.
Target Ekspor SUJA
Direktur Utama PT Super Unggas Jaya, Min Dong Sun, menyampaikan bahwa perusahaan menargetkan ekspor mencapai 60 ton atau setara 133.000 dolar AS hingga akhir 2025, naik dari capaian 2024 sebesar 33 ton.
“Kami berharap hingga akhir tahun ekspor bisa tembus 60 ton. Selain itu, dalam waktu dekat ekspor DOC dan telur tetas ke Timor Leste juga segera direalisasikan,” ujarnya.
Presiden Direktur PT CJ Feed Indonesia, Han Jung Kyu, menambahkan bahwa pihaknya akan terus menjajaki pasar baru di kawasan Asia.
“Kami akan terus mengembangkan diri dan membuka ekspor ke negara lain, khususnya di Asia,” katanya.
Penguatan Sistem Kesehatan Hewan
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menegaskan bahwa pemerintah tengah memperkuat sistem kesehatan hewan nasional.
“Kami sedang mengupayakan penerapan sistem zonasi bebas Avian Influenza (AI) untuk meningkatkan daya saing unggas Indonesia di pasar domestik maupun internasional, sekaligus memenuhi standar kesehatan hewan dunia,” ungkapnya.
Makmun menambahkan, hilirisasi dan diversifikasi pasar merupakan kunci keberhasilan ekspor berkelanjutan.
“Dengan adanya ekspor ini, diharapkan semakin banyak pelaku usaha peternakan meningkatkan mutu, menjamin keamanan pangan, dan memperluas pasar ekspor. Kontribusi subsektor peternakan bagi ekonomi nasional pun akan semakin besar,” jelasnya.
Bukti Nyata Daya Saing Unggas Indonesia
Langkah ekspor berkelanjutan ini menjadi bukti nyata bahwa produk unggas Indonesia semakin diterima di pasar regional. Selain memperkuat ketahanan pangan nasional, ekspor ayam beku juga menjadi persembahan penting pada perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia.