Polewali Mandar, 4 Januari 2025. Kementerian Pertanian terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kesehatan ternak masyarakat dari ancaman virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui distribusi vaksin PMK untuk meningkatkan kekebalan ternak di wilayah yang terdampak.

Hari ini, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melalui Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros menyerahkan 1.000 dosis vaksin PMK kepada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat (DTPHP Sulbar). Vaksin tersebut akan didistribusikan ke beberapa wilayah prioritas, yakni Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Majene, Kabupaten Pasangkayu, dan UPTD Pembibitan.

Kami akan fokuskan vaksin ini di titik-titik prioritas untuk mencegah penularan lebih lanjut, terutama di lokasi yang sudah terkonfirmasi kasus PMK dan wilayah perbatasan,” jelas Kepala Bidang Peternakan DTPHP Sulbar, Nur Kadar, S.Pt.

Langkah Cepat di Wilayah Terpapar

Berdasarkan hasil diagnosa laboratorium BBVet Maros, Kabupaten Polewali Mandar menjadi salah satu wilayah yang terkonfirmasi kasus PMK pada Desember 2024. Di wilayah ini, UPTD Puskeswan Polewali Mandar telah melakukan langkah tanggap berupa pengobatan dan edukasi bagi para peternak.

Kami telah memberikan terapi kepada ternak yang sakit, dan Alhamdulillah, ternaknya kini sudah pulih,” ungkap drh. Isnaniah Bagenda, Kepala UPTD Puskeswan Polewali Mandar.

Selain itu, pemerintah turut membagikan disinfektan dan obat hewan kepada peternak yang dapat digunakan secara mandiri untuk merawat ternaknya. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan dan menjaga kesehatan ternak di tingkat peternak.

Dukungan juga datang dari pihak pemerintah desa. Kepala Desa Tandung, Kecamatan Tinambung, Sarifuddin, menyampaikan apresiasinya atas sinergi pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten yang turun langsung ke lapangan. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah. Bersama-sama, kita telah memonitor perkembangan ternak dan Alhamdulillah, kondisi PMK di sini mulai terkendali,” ujarnya.

Sarifuddin juga menambahkan bahwa pihaknya aktif berkomunikasi dengan petugas kesehatan hewan apabila terdapat ternak warganya yang menunjukkan gejala penyakit hewan, sehingga diharapkan dapat segera tertangani dengan cepat dan tepat.

Komitmen Vaksinasi dan Pencegahan

Kementerian Pertanian terus mempercepat produksi vaksin PMK untuk memastikan kebutuhan vaksinasi di seluruh Indonesia terpenuhi. drh. H. Agustia, Kepala BBVet Maros, menegaskan pentingnya vaksinasi untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) pada ternak ternak.

PMK memang memiliki tingkat kematian yang rendah, tetapi tingkat penularannya sangat tinggi. Karena itu, kekebalan ternak harus segera dibangun untuk melindungi ternak sehat dari risiko penularan,” terang H. Agustia.

Beliau juga mendorong partisipasi aktif para peternak untuk memberikan vaksin secara swadana. “Idealnya, vaksin diberikan dalam tiga tahap untuk menghasilkan kekebalan maksimal. Dengan vaksinasi yang terjadwal, ternak kita akan lebih terlindungi,” tambahnya.

Layanan Hotline untuk Dukungan Peternak

Sebagai upaya mendukung percepatan penanganan PMK, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menyediakan layanan Hotline Satuan Tugas Penyakit Hewan yang dapat diakses melalui WhatsApp di nomor 0811-1182-7889. Layanan ini siap menjadi saluran informasi dan pengaduan bagi peternak yang membutuhkan bantuan.

Mari bersama-sama mendukung langkah percepatan vaksinasi dan penanganan PMK untuk menciptakan ternak sehat dan pangan yang aman.